Motor Pertama Saya, Suzuki Address

Motor saya sedang di bengkel, untuk servis pertama

Saya sering bilang ke teman-teman, kalau Suzuki Address saya ini limited edition. Bukan unit yang diproduksinya  terbatas, tapi memang yang belinya terbatas alias gak terlalu laku. Jadi ketika di jalanan, kita akan jarang ketemu sesama pengguna Suzuki Address. Limited edition kan?, hehe...

Kenapa sih Suzuki Address gak laku? Jawabannya sederhana saja, karena ini Suzuki. Di Indonesia itu mindset orang-orang beli motor ya Honda atau Yamaha, hanya orang-orang tertentu saja yang beli Suzuki. Orang itu salah satunya ya saya. Kenapa saya mau beli?
Awalnya saya kerap mencemooh kehadiran Suzuki Address. Lihat saja namanya Address, yang kalau diartikan ke Indonesia itu jadi "alamat". Apa maknanya? Kalau ditambah kata Fake, jadi Fake Address, jadi "alamat palsu" a.k.a lagu Ayu Ting-Ting. Aneh kan. Tapi ya gitu, biar aneh tetap saja Suzuki pakai nama itu.

Nah pertama  tertarik sama Suzuki Address, semenjak teman saya menawarkan sebuah diskon untuk motor ini. Katanya kalau beli Address dapat potongan Rp 800 ribu, lumayanlah. Itu diskon terbesar yang saya dapat, setelah mencari-cari di tempat lain. Kebanyakan untuk Honda sama Yamaha cuma berani kasih Rp 400 ribu.

Jadi karena harga murah saya beli Suzuki Address? Ya, itulah alasan utamanya. Lalu apakah setelah tiga bulan punya, saya kecewa? Nah lewat tulisan ini mau saya bahas kelebihan sama kekurangan dari Suzuki Address.

Kelebihan:
1. Suzuki Address punya bagasi yang cukup luas, mungkin paling luas untuk kelas bebek matik. Helm full face bisa masuk ke dalamnya. Lalu tetap masih terdapat ruang yang cukup untuk menaruh beberapa barang, seperti kanebo, sarung tangan, dan jas hujan (dilipat kecil).

2. Kelebihan lain yaitu rak yang berada di bawah setang, kapasitasnya cukup luas untuk memasukkan botol minum di kiri dan kanan. Jadi sangat praktis ketika butuh minum di jalan.

3. Bentuknya ramping, meski punya kapasitas bagasi yang lega. Coba saja bandingkan dengan Honda Spacy yang bentuknya melebar. Padahal secara bagasi lebih luas Address, jadi dalam hal ini Suzuki telah melakukan pekerjaan yang cukup baik. Keuntungannya Suzuki Address jadi lebih nyaman dipakai meliuk-liuk di tengah kemacetan.

4. Ground Clearance cukup tinggi. Ketika berkendara dengan Address beberapa kali saya masih bisa merasakan bagian bawah motor "gasruk" dengan polisi tidur, apalagi ketika sedang boncengan. Usut punya usut, ternyata kejadian ini disebabkan oleh satu hal, yaitu ban motor yang kurang angin. Setelah ban saya isi angin sampai tekanan yang disarankan. Maka hilang sudah itu efek "gasruk".

Kekurangan:
1. Lampu Suzuki Address kurang terang. Ini sangat mengganggu, terutama ketika digunakan pada malam hari. Bahkan cahaya yang terpancar dari lampu motor, sering kali kalah terang dengan lampu jalan. Saya sudah coba bawa ke bengkel resmi, namun ternyata tidak ada solusi untuk ini. Saya rasa bagian lampu ini merupakan yang paling urgent untuk diperbaiki oleh Suzuki, agar produknya semakin baik.

2. Bengkel Suzuki jumlahnya sedikit. Bayangkan saja dari rumah saya di Pondok Gede menuju ke Kantor yang ada di Pasar Minggu, tidak sama sekali bertemu dengan bengkel resmi Suzuki. Sebenarnya ada beberapa, namun kebetulan saja di jalur yang saya lewati tidak bertemu sama sekali. Padahal kalau Honda atau Yamaha, sudah terlewat 3-4 bengkel di jalur saya tersebut.

3. Kualitas bengkel belum memadai. Jadi di dekat rumah saya ada bengkel Suzuki, tepatnya di depan Perumahan Duta Indah, Jati Asih. Hanya saja anehnya, bengkel itu belum memiliki diagnostic tool untuk motor injeksi yang sudah menggunakan Engine Control Unit (ECU). Jadi begitu servis, paling cuma bisa ganti oli sama bersihkan filter saja. Tidak bisa mengetahui secara komprehensif seluruh keadaan motor.

Konsumsi BBM
Ini tidak masuk indikator kelebihan dan kekurangan, karena saya tidak melakukan perbandingan dengan kendaraan lain. Hanya saja saya ingin berbagi terkait konsumsi BBM dari Suzuki Address.
Dari hasil pengujian saya menggunakan metode full to full dengan bensin Ron 92 (Pertamax). Jadi awalnya tangki bensin saya isi penuh, lalu saya bawa Suzuki Address pulang pergi kantor beberapa hari sampai menempuh jarak 160,2 km. 

Kondisi jalanan ketika itu layaknya lalu lintas Jakarta, macet dan kadang juga ada lowongnya ketika saya pulang malam. Setelah itu tangki bensin saya isi penuh lagi, dan ternyata membutuhkan 4,24 liter sampai full tank seperti semula (kapasitas tangki bensin Suzuki Address total 5,2 liter).

Jadi dari semua data tersebut, saya mendapat kesimpulan berapa km/liter (kpl) kah catatan yang sanggup dibukukan oleh Suzuki Address. Caranya hanya tinggal membagi jarak dengan total bensin yang dibutuhkan. Berarti dalam kasus ini 160,2 km dibagi dengan 4,24 liter, hasilnya 37,7 kpl. Dengan kata lain, Suzuki Address dapat menempuh jarak sampai 196,04 km atau Jakarta-Sumedang tanpai isi bensin dalam keadaan full tank.

Ket: Sebenarnya motor yang saya gunakan untuk beraktivitas sudah ada beberapa. Pertama kali itu Honda C50 Pispot, saya pakai ke sekolah semasa SMA dan kuliah di Jatinangor. Lalu ketika kerja di Jakarta awal-awal, saya menggunakan Honda GL Max. Nah Suzuki Address ini merupakan kendaraan pertama yang saya beli dengan uang sendiri (patungan sama Bapak tetap, hehe) dan juga keadaannya masih baru. Pasalnya baik Honda C50 dan Honda GL Max yang saya punya sebelumnya, itu semua adalah lungsuran atau warisan.