Jumat, 20 Juni 2014

#Pencermat: Kenapa Inggris kalah?

Poster Steven Gerrard yang masih menempel di dinding kamar saya sejak 2004 sampai sekarang. Gerrard adalah salah satu pemain sepakbola idola saya dan Liverpool juga tim kesukaan saya.

Kenapa Inggris bisa kalah dua laga berturut-turut di Piala Dunia 2014? Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah faktor psikologis. Setidaknya itu menurut saya. Inggris tegang secara mental karena terlalu banyak tekanan, terlalu banyak harapan. Bukan harapan yang diminta oleh fans, tapi harapan dari para pemainnya sendiri. Terutama harapan untuk bangkit dari keterpurukan.

Sebagai sebuah tim yang pernah menjadi juara dunia tahun 1966, setelah itu Inggris tak pernah lagi menembus final Piala Dunia. Boro-boro final, semi-final saja tidak pernah. Prestasi terbaik Inggris hanya sampai perempat-final. Bahkan sejak tahun 1966, Inggris pernah tiga kali tidak lolos Piala Dunia yaitu di tahun 1974, 1978, dan 1994. Sejarah tersebut tentu membuat para pemain Inggris ingin membawa negaranya bangkit dari keterpurukan, dan menjadi juara dunia. Apalagi dengan predikat sebagai salah satu negara yang memiliki liga terbaik di dunia -urutan ke-2 versi International Federation of Football History and Statistics (IFFHS) tahun 2013-, masa sih tidak bisa bicara banyak di Piala Dunia 2014?.


Gerrard Tegang
Itu kalau bicara harapan Inggris sebagai tim. Ada juga harapan dari para pemain. Ingat Inggris dikomandoi oleh Steven Gerrard, sosok kapten yang disegani kawan dan lawan. Gerrard bahkan dijuluki sebagai "captain fantastic". Dengan segala kelebihan itu justru jadi beban tersendiri bagi Gerrard. Apalagi ini adalah Piala Dunia pertama di mana dirinya menjadi kapten seutuhnya -tahun 2010 dia menjadi kapten hanya untuk menggantikan Rio Ferdinand yang cedera dan John Terry yang terkena skandal perselingkuhan-. Tentunya beban kapten tidak mudah bagi Gerrard, apalagi bisa dikatakan ini adalah Piala Dunia terakhir baginya. Pasalnya sekarang usia Gerrard sudah 34 tahun. Pastilah ada dorongan kuat dalam batinnya untuk mempersembahkan trofi juara dunia di penghujung karirnya. Kemauan itu tampaknya terlalu kuat, sampai-sampai membuat Gerrard tegang.

Ditambah lagi, Piala Dunia ini terselenggara setelah Gerrard dilanda persaan bersalah akibat gagal membawa Liverpool menjuarai Liga Inggris. Padalah ketika itu kesempatan jadi juara liga sudah di depan mata, Liverpool justru kalah dari Chelsea saat menyisakan dua pertandingan lagi. Kekalahan tersebut disebut-sebut karena blunder yang dilakukan oleh Gerrard. Alhasil musim ini Liverpool lagi-lagi gagal meraih trofi Liga Inggris yang telah dinanti-nanti selama 24 tahun. Penantian itu pula yang dirasakan oleh Gerrard sebagai pribadi, karena dirinya belum pernah merasakan trofi Liga Inggris sepanjang karirnya di Liverpool -debut tahun 1998-. Tentunya kesalahan di masa-masa menjelang akhir karir tersebut, sungguh ujian berat bagi Gerrard. Mungkin sampai sekarang masih terasa beratnya sehingga membuatnya tegang.

Ketegangan Gerrard itu sebenarnya sudah terlihat sejak mengetahui Inggris berada di Grup D. Grup yang juga dihuni oleh Uruguay, yang di dalamnya terdapat Luis Suarez -rekan satu timnya di Liverpool-. Dia bahkan pernah mengatakan : "Saya lebih memilih menjadi rekan satu timnya. Suarez merupakan pemain kelas dunia. Saya tahu kekuatannya, sayangnya dia hanya memiliki sedikit kelemahan". Bukankah itu berarti secara psikologis Gerrard agak takut dengan kehebatan Suarez? Dan ternyata ketakutan itu terbukti , Suarez mencetak dua gol ke gawang Inggris. Menariknya lagi gol kedua Suarez, ternyata hasil umpan sundul dari Gerrard yang tidak sempurna dalam menghalau bola.  

Mungkin Gerrard hanya satu orang. Tapi ingat, sekali lagi dia adalah kapten Inggris. Selain itu Gerrard juga berposisi sebagai gelandang bertahan yang fungsinya sebagai penyeimbang tim. Maka ketegangan Gerrard bisa jadi sangat terasa bagi kekompakan tim. Ketegangan tersebut dapat dibuktikan dengan hasil statistik Goal.com, dalam dua pertandingan terakhir Inggris. Gerrard mendapat tiga dari lima bintang ketika Inggris dikalahkan Italia, dan dua dari lima bintang ketika Inggris dikalahkan Uruguay.

Masih ada harapan

Selain Gerrard ada Wayne Rooney yang sebenarnya juga tegang menghadapi Piala Dunia 2014. Kenapa? Alasan personal Rooney adalah ketajaman. Yak, Rooney belum mencetak gol sejak Piala Dunia pertamanya di tahun 2006. Dengan nama besarnya, tentu ini menjadi beban tersendiri sehingga membuat Rooney tegang. Hal tersebut terlihat dari banyaknya peluang Rooney yang terbuang sia-sia ketika melawan Italia maupun Uruguay. Hanya saja Rooney telah berhasil mengakhiri penantian golnya -selama 759 menit atau 10 laga- itu ketika membobol Uruguay.

Terbebasnya Rooney dari ketegangan akibat belum mencetak gol tersebut, agaknya menjadi harapan baru bagi Inggris. Rooney bisa bermain lebih bebas tanpa dihantui harus mencetak gol perdana lagi. Semoga saja dengan begitu dia tidak lagi membuang banyak peluang dengan mencetak banyak gol.

Namun sayang kebebasan Rooney ini terjadi ketika Inggris sedang ada diujung tanduk. Sekarang Inggris adalah juru kunci Grup D dengan poin nol. Harapan Inggris satu-satunya adalah meraih kemenangan di pertandingan terakhir melawan Kosta Rika. Dengan catatan, Italia juga harus menang di dua laga terakhirnya yaitu melawan Kosta Rika (Malam ini), dan melawan Uruguay (24/6). Kalau skenario itu terjadi maka Inggris bisa menjadi Runne-Up Grup D untuk melenggang ke babak 16 besar.

Pertanyaannya kemudian, apakah Inggris bisa meraih harapan tersebut?, mari saksikan sama-sama kelanjutan. Meski disela-sela Pemilihan Presiden Indonesia, jangan sampai tertinggal itu yang namanya Piala Dunia ya, hehe...

NB: Postingan ini dibuat selain untuk mengisi blog saya biar ramai, juga untuk ikut serta sebagai #Pencermat (Pencerita Jumat). Jadi saya dan beberapa teman seperti Rizki, Tito, Andra dan Dimas. Kita berjanji untuk menuliskan cerita apapun setiap hari Jumat, selama satu bulan ke depan. Ini adalah tulisan ketiga saya sebagai #Pencermat, semoga suka :)

5 komentar:

  1. gue masang inggris sampe ke final Dar. Harus lolos lah inggris.

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Iya Argentina, cuaca tropis di Brasil mendukung kan buat Argen, haha....
      Messi juga sudah lepas dari ketegangan setelah mencetak gol lagi, sejak Piala Dunia 2006...

      Hapus
  3. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus