Senin, 19 Mei 2014

Pilpres dan pentingnya remote teve

Tagline "Presiden Pilihan Rakyat" diangkat TVOne ketika menyiarkan deklarasi Prabowo - Hatta, Stasiun teve yang bermarkas di Pulo Gadung ini tidak malu-malu lagi menunjukkan keberbihakannya (19/5).

Owning or controlling a media institution empowers the owner to hire and fire the makers of meaning. From this can emerge a secondary power- the power that derives from the capacity to make or break political leaders, and either circulate or suppress information and ideas. (The Media and Cultural Production - Eric Louw)
Sekarang baru menarik, dua orang pemilik teve berita tidak lagi abu-abu dan telah memilih berpihak ke kubu tertentu. Surya Paloh a.k.a owner dari MetroTV memutuskan merapat ke Jokowi-JK, dan Aburizal Bakrie a.k.a yang punya TVOne telah sepakat bergabung ke Prabowo-Hatta. Keputusan kedua pengusaha media tersebut, menghasilkan sebuah konsekuensi yaitu beloknya arah pemberitaan teve berita milik masing-masing.

Lihat saja pemberitaan kedua teve itu kemarin (19/5). Saat Jokowi-JK melakukan deklarasi, MetroTV sigap melakukan siaran langsung yang akibatnya seluruh pemirsa jadi tahu bahwa ada seremoni tersebut. Kita semua jadi tahu kalau Jokowi dan JK itu suka naik sepeda, Jokowi dan JK itu suka mencium bendera, Jokowi dan JK suka pakai baju putih, dan sebagainya. Intinya kita jadi banyak tahu segala hal tentang Jokowi-JK.

Namun gara-gara siaran langsung dari MetroTV itu, kita juga jadi banyak tidak tahu. Terutama tidak tahu kalau di waktu yang hampir bersamaan ternyata ada deklarasi dari Prabowo-Hatta. Apalagi kalau ternyata remote teve kita hilang, sehingga hanya bisa menonton MetroTV. Mungkin pasangan Prabowo-Hatta tidak akan kita kenal. Parahnya lagi kita jadi menganggap bahwa pemilu ditunda, karena hanya diikuti oleh satu pasangan saja -Coba lihat UU 42 tahun 2008 tentang Pilpres pasal 24-.

Beruntunglah remote teve kita tidak hilang, sehingga masih bisa memencet channel lain yaitu TVOne. Dari TVOne-lah kita tahu bahwa Prabowo-Hatta itu pasangan yang nyata adanya. Mereka benar-benar melakukan deklarasi loh, dan mereka benar-benar akan maju jadi Capres dan Cawapres untuk pemilu 2014. Berkat TVOne akhirnya pemilu tetap dilaksanakan dengan dua pasangan calon. Terimakasih TVOne.
  
Di saat Prabowo-Hatta sedang melakukan deklarasi, MetroTV seperti "tutup mata" dengan tidak menayangkannya, siaran berita justru tentang Jokowi yang diklaim dapat dukungan dari para pelajar (19/5)
Fenomena kemarin sangatlah menarik, sehingga membuat kita sadar bahwa begitu berharganya remote teve. Kehebatannya untuk dapat mengganti-ganti siaran teve, sungguhlah suatu kenikmatan tersendiri. Sehingga kita tidak hanya melihat kenyataan yang itu-itu saja. Pasalnya teve sekarang sudah tidak malu-malu lagi menunjukkan warnanya. Menjadi pemirsa TVOne ya berarti kita siap untuk mendengarkan kehebatan Prabowo-Hatta. Sedangkan mantengin MetroTV punya konsekuensi selalu melihat Jokowi-JK.

Maka dari itu letakkan selalu remote teve digenggamanmu, agar ketika bosan kita bisa mengganti pilihan ke stasiun teve lain. Boleh sekali-kali lihat yang dipunyai Harry Tanoe. Toh dia masih abu-abu. Tapi yang perlu diingat, janganlah sekali-kali hilangkan remote teve mu. Sumber kebebasan untuk mengetahui kebenaran yang sebenarnya sih semu.

Wes udah, matikan Teve mu!... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar