Jumat, 16 Agustus 2013

Lebaran basah di Citumang (Bagian 2)

Inilah Citumang, airnya jernih, lingkungannya masih asri. Di foto kami sedang memperagakan gaya kereta-keretaan (foto dijepret oleh pemandu Citumang)
Setelah melompat dari tebing setinggi 5m, kami melanjutkan susur sungai Citumang. Penelusuran ini dilakukan dengan jalan kaki, pasalnya kedalaman air masih cetek paling-paling 1 meter.Hasilnya ya kaki kami semua menapak di dasar sungai yang isinya bebatuan. Tidak jarang ada batu tajam menusuk-nusuk telapak kaki, ya hati-hatilah dalam melangkah. Tapi gak seseram itu kok, anggap saja refleksi,hehe.

Setelah itu kedalaman air mulai meningkat, sehingga kami harus berenang. Di sesi kali ini benar-benar membutuhkan tenaga, layaknya perenang betulan. Kalau yang tidak bisa berenang, ya pelan-pelan toh pake pelampung jadi gak masalah.

Kemudian kami dihadapkan dengan dasar sungai Citumang yang tidak menentu kedalamannya. Terkadang secara drastis langsung menjadi dangkal, karena ada batu-batu besar berdiam di sana. Hal tersebut tentu membuat kaki-kaki kami yang sedang enak berenang, jadi harus berhati-hati. Pasalnya kalau tidak akan terbentur batu.

Agar terhindar dari benturan kaki dan batu berulang-ulang, maka pemandu memperingatkan untuk segera melakukan susur sungai dengan gaya kereta-keretaan. Jadi masing-masing dari kami melakukan posisi terlentang secara berurutan, lalu kaki orang yang ada di belakang mulai disisipkan ke ketiak orang yang di depan. Gaya itu dilakukan sambung-menyambung dari orang paling belakang sampai ke depan.

Sekitar 10 menit dengan kondisi terlentang, mata kami hanya terpaku menatap langit-langit atau justru terpenjam. Di momen itu, benar-benar bisa merasakan tentramnya alam Citumang. Suara air mengalir, udara bersih, sungguh surga dunia.

Di depan kami sudah ditunggu oleh air terjun kecil, kira-kira tingginya 3 meter. Nah kali ini mau gak mau harus meloncat untuk melewatinya. Jadi berani gak berani, harus berani. Kalau nggak, ya gak bakal bisa sampai finish. Kabar baiknya, air terjun ini aman kok untuk dilompati jadi gak perlu ragu. Saya sendiri lompat kali ini, hehe...
Siapa saja bisa lompat dari air terjun yang ini, cukup aman kok untuk anak SD sekalipun (foto dijepret oleh pemandu Citumang)

Lalu ada satu lagi air terjun lainnya kembali menanti kami. hanya saja kali ini tingginya paling 1 meter. Jadi cuma melangkahkan kaki, langsung bisa terlewati halangan ini. Hanya saja belum selesai semua pesona Citumang. Kami masih harus berenang selama sepuluh menit lagi, untuk sampai ujung sungai yaitu sebuah bendungan.

Ketika sampai di garis finish Citumang, rasanya lelah dan dingin menerpa semua tubuh kami. Satu-persatu kami keluar dari air, dan selesai kah petualangan Citumang?, sayangnya belum. "Weleh-weleh ada apaan lagi nih?" saya membatin.

Ternyata ada satu wahana lagi yang belum kami jalani, yaitu susur selokan, haha... Ya bentuknya persis selokan, sempit dan airnya cetek. Hanya saja selokan yang ini jernih, dan arusnya deras.

Di sini kami mengulang gaya kereta-keretaan, yang keliatanya jadi mirip main perosotan di Water Boom. Mirip lho, cuma mirip, gak sama persis.
Ini selokan yang saya maksud, mirip Water Boom kan? (foto dijepret oleh pemandu Citumang)

Akhirnya, selesailah sudah petualangan Citumang kami. Dengan keadaan lelah dan kedinginan, warung makanan adalah tempat yang dituju pertama kali. Beruntung disekitar Citumang tersedia beberapa warung yang menjual mie maupun nasi dan lauk-pauknya. Lahap kami memakan, hati senang, perutpun kenyang, hehe...

Jadi bagi yang ingin ke Citumang, jangan takut! Sudah lengkap kok fasilitasnya, dan cukup aman untuk liburan keluarga. Tapi tetap harus berhati-hati ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar