Kamis, 15 Agustus 2013

Lebaran basah di Citumang (Bagian 1)

Tua-muda bisa ikut ke Citumang, tapi yang besar harap menjaga yang masih kecil ya (foto dijepret oleh pemandu Citumang)
Seperti biasa, libur lebaran selalu kami (saya dan sodara-sodara) manfaatkan untuk mengunjungi salah satu lokasi wisata. Kebetulan lebaran kali ini yang kebagian tempat sebagai tuan rumah adalah Tante yang tinggal di Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah. Berarti untuk melestarikan kebiasaan baik holiday, mau gak mau harus cari tempat asik di dekat situ buat kami liburan bareng.

Alhasil setelah perdebatan panjang, ditentukanlah Citumang sebagai tempat tujuan. Saya awalnya juga nggak tahu apa itu Citumang, tapi sodara-sodara saya yang pernah ke sana coba menjelaskan. Katanya sih letaknya masih disekitaran Pangandaran, Jawa Barat. Kalau dari rumah Sidareja ke sana kira-kira butuh waktu 1,5 jam. Di Citumang sendiri katanya kita bisa body rafting, menyusuri sungai dengan tubuh yang mengikuti arus air kita tanpa perahu sama sekali. Wew kayaknya asik...
Dan dengan modal ingin senang-senang akhirnya saya memutuskan ikut. Berangkat H+1 lebaran pukul 05.30 pagi dengan menggunakan 2 mobil avanza, kami menuju destinasi holiday tersebut. Sengaja berangkat ketika matahari masih malu-malu, supaya gak kejebak macet. Maklumlah Pangandaran kan salah satu tujuan turis lokal apalagi pas lebaran, jadi kami persiapan aja berangkat subuh.

Sampelah di area Pangandaran (Bunderan yang ada Masjid besar) itu sekitar pukul 07.00. Di sana kami nanya ke penduduk setempat, langsung saja ditunjukkan jalan. Pokoknya kalau gak tahu Citumang, jangan malu bertanya. Slow aja, tempat itu udah terkenal kok. Kira-kira 30 menit lagi perjalanan dari masjid besar Pangandaran, itu juga jalannya gak susah tinggal ikutin jalur aja. Cuma sayangnya pas belok mau ke Citumang itu, jalannya jelek. Berbatu-batu dan sempit, mobil sedan ceper sangat tidak dianjurkan main-main ke sana.

Inilah Citumang, yang harus kami susuri selama 1,5 jam
Biarpun rada offroad jalannya, tapi sepadan kok dengan apa yang didapat ketika udah sampe Citumang. Alamnya masih asri, banyak pohon-pohon gede terus ada sungai yang airnya jernih banget. Dari atas tuh kita bisa liat dasarnya air, batu-batuannya, mantep deh. Apalagi kami tiba di sana masih pagi, masih sepi banget, cuma ada satu mobil pengunjung yang lagi parkir. Alhasil Citumang serasa milik kami, hehe...

Untuk menikmati wahana di Citumang, kami dikenakan tarif Rp 60rb/orang itu juga hasil tawar-menawar. Sebenarnya sih gak ada tarif tetapnya, jadi jago-jagolah menawar. Dengan biaya segitu, kami ber-10an orang dikasih 2 orang pemandu. Kami juga dapat pinjaman pelampung badan untuk keselamatan. Ya tapi jangan dipikir pelampungnya bagus, biasa aja kok, malah kebanyakan udah pada copot pengaitnya. Jadi kita harus melakukan ikatan manual, supaya pelampungnya kenceng di badan. Untuk safety awal di Citumang, saya kasih 3 dari lima angka deh.

Setelah berganti kostum di WC umum setempat, kami siap ber-Citumang, hehe... Awalnya kami harus menyusuri jalan setapak menanjak dulu, kira-kira 5 menit perjalanan. Anggap aja itu pemanasan, lagi pula udara di sekitar juga sejuk dan bersih kok. Jadi jalan kakinya gak terasa, malah asoy. Jadi itu tuh jalan ke mata air, bisa dibilang mentoknya Citumang yaitu sebuah Gua yang dari situlah air Citumang berasal. Nah dari sini kami mulai nyemplung ke air. Inget yah air Citumang itu dingin banget, jadi kalau bisa sebelum nyemplung sebaiknya makan dulu. Soalnya perjalanan menyusuri Citumang itu bisa sekitar 1,5-2jam, kalau kedinginan di tengah-tengah wisata kan gak asik juga.

Awal petualangan, kami langsung disuguhkan wahana lompat dari tebing yang tingginya 5 meter kira-kira. Wowwww, tinggi bener deh. Tapi itu cuma opsional kok, kalau gak mau lompat juga gapapa, hehe... Tapi bagi yang berani lompat, kayaknya seru. Saya sih bukan gak berani, tapi nanti ajalah, hehehe... (bersambung ke Lebaran basah di Citumang (Bagian 2))

Lompat dari tebing 5 meter, ayo sapa berani, hehe... (foto dijepret oleh pemandu citumang)

2 komentar: