Minggu, 14 Juli 2013

Laba-Laba jadul dari Cikini

Plang bertuliskan LABA2 yang kerap terlihat ketika melintasi Jalan Cikini Raya, nama LABA2 dituliskan tanpa ada petunjuk (misalnya LABA2 toko reparasi) membuat saya penasaran.

Menyusuri Jalan Cikini tidak mungkin tidak bertemu plang bertuliskan LABA2. Letaknya di sebelah kiri Jalan Cikini Raya, tepatnya diantara Taman Ismail Marzuki dan SMP 1 Menteng.

Menurut saya nama LABA2 (dibaca LABA-LABA) cukup unik, dan jarang dipakai. Suda berkali-kali saya melewati LABA2, dan tertarik ingin tahu apa sebenarnya sih tempat tersebut. Namun baru beberapa hari yang lalu, saya berhasil mengunjunginya.

Berawal dari pergi bersama Ibu ke daerah Cikini, akhirnya mobil yang saya setir diminta untuk menepi ke LABA2. "Lah memangnya Ibu tau apa itu LABA2?," tanya saya. Dan ternyata Ibu saya memang benar-benar tahu. Menurutnya, LABA2 sudah ada di situ sejak dulu, bahkan sebelum dia kuliah di Universitas Indonesia (tahun 70-an).

LABA2 ternyata adalah sebuah toko. Toko yang spesifik menjual jasa untuk membetulkan tas, sepatu,
dan segala macam barang berbahan dasar kulit. Dan kali ini Ibu saya datang untuk
membetulkan tasnya.

Meski kata Ibu jadul, tapi begitu masuk ke LABA2 sama sekali tidak ada kesan kuno di sana. Satu-satunya yang terlihat jadul adalah bingkai foto di dinding sebelah kanan toko reparasi tersebut. 

Di situ terlihat gambar toko LABA2 sedang melakukan pameran di Pasar Gambir di masa lalu, lengkap dengan angka yang menunjukkan bahwa itu dilakukan pada 1938. Woooowww jadul juga.

Sampai rumah, saya langsung goggling untuk mencari tahu tentang LABA2 lebih lanjut. Saya menemukan laman resmi LABA2, dan di situ tertulis info lebih jelas tentang toko jasa tersebut. Ternyata LABA2 telah berdiri lebih lama lagi yaitu sedari tahun 1898, Gileee.

Beginilah bentuk toko LABA2 sekarang, sama sekali tidak ada kesan jadul. Entahlah bagaimana bentuknya ketika pertama kali berdiri.
Berarti sudah lebih dari 100 tahun ada di Cikini. Dengan begitu, LABA2 sudah jauh lebih lama ada, jika dibandingkan dengan Toko lain yang juga berlokasi di Cikini yaitu Tan Ek Tjoan (Toko Roti Tan Ek Tjoan awalnya berdiri di Bogor pada 1921, kemudian membuka cabang di Cikini, Jakarta pada 1953).

Dari laman itu juga, diketahui bahwa toko tersebut memiliki nama awal berbahasa belanda yaitu "DE SPIN" yang dalam bahasa Indonesia berarti laba-laba. Nama tersebut diambil oleh sang empunya dulu pertama kali karena tertarik pada kehebatan dari laba-laba dalam membuat jaring yang begitu kuat, bahkan disebut-sebut punya kekuatan melebihi baja.

Dengan filosofi tersebut, akhirnya LABA2 berhasil berdiri kokoh dan melewati berbagai cobaan zaman. Sesuai dengan namanya, toko bersejarah itu juga sukses melebarkan jaring lebih luas lagi. Dari tadinya hanya ada di Cikini, sekarang sudah merambah sampai Depok.

Dengan perjalanan lebih dari 110 tahun, LABA2 nampaknya telah mematahkan argumen sebuah pepatah barat yaitu "Apalah Arti Sebuah Nama". Karena dengan nama tersebut, toko reparasi tas dan sepatu di Cikini itu dapat menjadi bagian dari sejarah.

Agaknya sang empunya LABA2 paham benar, bahwa dalam sebuah nama terdapat arti. Dia seolah-olah paham benar dalam menafsirkan pepatah lainnya yang mengatakan bahwa "Nama Adalah Doa".

2 komentar:

  1. Aku sih udah lama tau laba-laba itu toko reparasi tas, padahal orang pekanbaru loh ;P

    BalasHapus
  2. berarti orang pekanbaru mainnya jauh... weekk

    BalasHapus