Jumat, 11 Juli 2014

#Pencermat: Soal Berwudu

Beberapa hari yang lalu, saya solat zuhur di Masjid Kementerian Pekerjaan Umum. Bagus masjidnya, ber-AC, wangi, pokoknya betah deh lama-lama di sana. Tak lama sehabis solat, tau-tau si imam bangkit dari duduknya dan langsung memberikan ceramah. Entah adanya pas bulan puasa doang atau emang setiap hari. Yang jelas isi ceramahnya menarik yaitu soal berwudu.

Biasa sih sebenarnya membahas wudu toh setiap hari kita lakukan. Tapi justru karena seringnya dilakukan maka sering pula kita mengabaikannya. Karena sudah hapal gerakan wudu di luar kepala, kita jadi gak mikir lagi kalau sedang berwudu. Bahkan cenderung cepat-cepat. Dan bahkan saking cepatnya, kadang tidak terbasuh semua bagian tubuh yang seharusnya terkena air wudu.

Menikmati Wudu
Nah ceramah yang saya dengar ini justru mengingatkan untuk melakukan wudu dengan sebaliknya. Jangan cepat-cepat kalau berwudu. Santai saja. Pastikan semuanya terbasuh dengan sempurna. Selain itu yang juga penting adalah nikmati wudunya. Menurut hadist, wudu kan salah satu cara untuk merontokkan dosa-dosa. Maka nikmatilah momen-momen ketika dosa kita itu menghilang sedikit demi sedikit.

Si penceramah mencontohkan: Ketika kita membasuh kedua tangan dengan air wudu, di saat yang bersamaan coba pikirkan dosa-dosa apa yang telah diperbuat oleh kedua tangan kita. Bayangkan air mengalir itu membawa dosa-dosa yang melekat di tangan kita. Mulai dari ujung jari sampai ke siku. Sedikit demi sedikit dosa itu hilang, seiring dengan yang kita pikirkan. Begitu juga ketika sedang membasuh seluruh wajah. Ketika tangan membersihkan mata kita dengan air wudu, bayangkan dosa-dosa apa yang telah diperbuat dengan mata kita. Dosa-dosa karena sudah melihat yang tidak perlu, melihat yang tidak seharusnya di lihat, dan sebagainya. Momen itu harus kita nikmati terus sampai akhirnya air wudu membasuh telapak kaki dan selesai.

Dengan menikmati berwudu sambil mengingat momen-momen dosa yang pernah dilakukan, harapannya adalah kita jadi sadar bahwa dosa kita sudah terlalu banyak. Sampai tidak mau lagi mengulanginya dan ujung-ujungnya bertobat. Itulah intinya. Persoalan dosa kita benar-benar terhapuskan atau tidak dengan  berwudu, menurut saya itu sih urusan Allah. Ya nggak? :)

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ

Dari Utsman bin Affan radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang berwudhu lalu membaguskan wudhunya, keluarlah dosa-dosanya dari badannya bahkan (dosa-dosanya) akan keluar dari bawah kuku-kukunya.” (Shohih. HR.Muslim I/149 no.601)


NB: Postingan ini dibuat sebagai keikutsertaan saya sebagai #Pencermat (Pencerita Jumat). Jadi saya dan beberapa teman seperti Rizki, Tito, Andra dan Dimas berjanji untuk menuliskan cerita apapun setiap hari Jumat. Ini adalah tulisan keenam saya sebagai #Pencermat.

2 komentar: