Menteng kan asli Jakarta kok disebut MENTENG PALEMBANG, mungkin biar laku kayak keluarganya yaitu Duku Palembang, atau memang ada Menteng Palembang? (hidung siapa=who knows) |
"Kebanyakan orang Jakarta sekarang pada kurang paham, kalau Menteng itu nama buah, Bintaro itu nama pohon dan Kebon Jeruk, memang dulu di sana ada hamparan tanaman yang benar-benar jeruk buahnya. Para pendatang agaknya hanya kenal nama-nama itu sebagai kawasan gedongan. Lalu, benarkah yang namanya peradaban itu berarti membangun banyak gedung?" Kalimat di atas adalah kutipan dari sebuah novel Kronik Betawi, karya Ratih Kumala.
Begitu selesai saya membaca novel tersebut, saya langsung penasaran bagaimana sih buah menteng itu? Rasa-rasanya saya belom pernah tau, belom pernah lihat, apalagi ngerasain.
Namun seperti biasa, rasa penasaran itu hanya didiamkan saja tanpa usaha pencarian sedikitpun. Sampai-sampai hampir sudah 2 tahun terlupakan...
Eh tiba-tiba kemarin pas lagi sepedahan di Car Free Day (CFD)-nya Bekasi, saya nemu orang yang jualan buah Menteng. Seketika rasa penasaran saya dibangungkan lagi dari sekian lama tertidur di dalam otak. Langsung saja saya beli tuh Menteng, kalo gak salah harganya Rp.5000 dapet 1/4kg.
Dari segi bentuknya sih, Menteng itu kayak perpaduan buah Manggis dan Dukuh. Kalau rasanya sangat-sangat gak bersahabat sama lidah, asem-asem kecut. Gak ada enaknya sih sebenernya. Tapi entahlah kenapa banyak orang yang beli. Mungkin mereka sama seperti saya juga kali yang penasaran sama buah asli Jakarta itu. Soalnya denger-denger buah Menteng itu sekarang sudah tergolong langka. Selain itu Menteng juga termasuk kategori dilindungi, yakni dilindungi oleh yang punya pohon di rumahnya dari godaan maling buah yang terkutuk,hehe...
Ramai orang membeli menteng, padahal mah rasanya asem-asem kecut |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar